Pernahkah merasakan Fear Of Other People's Opinion (FOPO) atau merasa takut dengan pendapat orang lain? Kondisi ini menimbulkan rasa ketidaknyaman juga kecemasan. Bagaimana cara mengatasi kecemasan dalam psikologi agar kondisi tersebut tidak berkepanjangan?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan selalu berada dalam lingkungan aktivitas yang dilakukan. Rumah, lingkungan sekitar juga tempat bekerja. Diakui bahwa tidak semua orang yang berada disekitar kita mampu memberikan dukungan, ada juga yang sebaliknya.
Padahal dalam melakukan kegiatan sehari-hari kita butuh kenyamanan, ketenangan supaya semua yang dilakukan berjalan sesuai harapan. Jika kondisi di sekitar kita terasa sebaliknya maka aktivitas jadi terasa berat dan hati juga tidak nyaman. Timbul rasa kesal serta marah. Tidak hanya pada keadaan, tetapi juga semua yang ada di sekitar kita.
Mengenal Apa Itu Fear Of Other People's Opinion (FOPO)
Semua orang berhak untuk berpendapat dan ini bagian dari hak asasi manusia. Pendapat orang lain terkadang memiliki kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan kita. Karena kita bisa mendapatkan feed back berarti dari orang lain.
Namun tidak semua pendapat itu menyenangkan. Di sekitar kita ada orang yang sangat peka terhadap pandangan dan pendapat mereka, bahkan hingga mengalami kecemasan yang berlebihan jika berada dalam situasi seperti ini. Fenomena ini dikenal dengan istilah Fear of Other People's Opinion atau FOPO.
FOPO dapat dianggap sebagai ketakutan yang berlebihan terhadap penilaian negatif dari orang lain terhadap diri kita. Tidak hanya terbatas pada situasi sosial, FOPO juga dapat mempengaruhi kehidupan profesional dan personal seseorang. Rasa tidak aman dan kekhawatiran akan penolakan atau hukuman sosial sering kali mendorong kita untuk menjadi sangat waspada dan mempertimbangkan setiap aspek tingkah laku yang dilakukan.
Beberapa faktor yang berkontribusi pada FOPO antara lain:
1. Pengalaman Masa Lalu
Pengalaman pada masa lalu seperti pernah menghadapi penilaian negatif atau penghakiman orang lain dapat menciptakan luka batin dan mendorong terjadinya FOPO.
2. Kurang Percaya Diri
Kurangnya rasa percaya diri semakin memperkuat FOPO, karena kita merasa rentan terhadap pendapat orang lain.
3. Ketidakpastian Hubungan Sosial
Ketidakpastian dalam hubungan sosial, terutama dalam kelompok yang baru, seringkali memperkuat FOPO. Merasa cemas tentang bagaimana orang lain memandang kita.
4.Pengaruh Tekanan Budaya
Penekanan budaya yang mengedepankan pentingnya tampil sempurna dan disukai oleh semua orang juga dapat memperkuat FOPO.
Memahami Kondisi FOPO
Memahami kondisi Fear of Other People's Opinion (FOPO) tidak cukup sekadar tahu dan membiarkan begitu saja. Namun kita pun sebaiknya mampu mengenali kondisi diri kemudian berusaha untuk memperkuat kepercayaan diri dan kebebasan dari pandangan orang lain.
Membangun kepercayaan diri bisa dilakukan dengan melibatkan pengembangan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, mengevaluasi kelebihan dan kekurangan secara realistis, dan menghargai diri sendiri.
Selain itu, mengelola FOPO juga terkait dengan mengenali bahwa kita tidak dapat menyenangkan semua orang, dan memahami bahwa pendapat orang lain hanyalah subjektif. Hal ini akan membantu menumbuhkan sikap yang lebih mandiri dan tidak terlalu membumi pada pandangan orang lain.
Ciri-ciri Kecemasan yang Berlebihan
Memikirkan pendapat orang lain merupakan hal yang wajar. Apalagi jika pendapat tersebut membantu memotivasi kita untuk lebih baik lagi. Namun jika opini orang lain sudah mengoyahkan keinginan dan pendapat sendiri. Ini bisa membuat diri menjadi labil.
Saat merasa terganggu dengan pendapat orang lain, segera ambil nafas dan bulatkan tekad. ‘This is my life not yours’.
Menurut dr. Lahargo Kembaren, Sp.K.J, perasaan cemas adalah hal yang alamiah terjadi pada setiap orang. Kecemasan yang normal akan mampu membuat diri kita mempersiapkan diri untuk mengeluarkan potensi yang terbaik serta mampu membina karakter ke arah yang lebih baik.
“Orang yang mengalami gangguan kecemasan akan disertai dengan ketidaknyaman pada anggota tubuh lainnya, seperti nyeri kepala, asam lambung meningkat (Gerd), jantung berdebar, nafas terasa pendek, otot tegang dan gelisah.”